Tampilkan postingan dengan label tanjung priok. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tanjung priok. Tampilkan semua postingan

Jumat, 15 Juli 2011

Kronologis penyekapan ustadz Nur Yusuf


Kejadian bermula pada tanggal 30 Juni 2011. Ustadz Nur Yusuf ditanyakan oleh tetangganya perihal anak didiknya yang sudah delapan hari tidak pulang-pulang. Karena Ustadz Nur Yusuf ini aktif juga di makam Mbah Priok, lalu ia menuju ke makam. Ustadz Nur Yusuf datang berempat, tapi hanya Ustadz Nur Yusuf yang boleh masuk ke makam. Ustadz Yusuf melakukan pengecekan apa betul anak yang tidak pulang-pulang itu ada di makam Mbah Priok.

Dan ternyata di makam Mbah Priok itu ada anak yang bersangkutan. Lalu kemudian ia menjemputnya untuk pulang. Setelah beberapa lama, saat mau pulang, Ustadz Nur Yusuf dipanggil oleh kelompok Mbah Priok. Kelompok ini beralasan Ustadz Nur Yusuf dipanggil Habib Ali. Akhirnya Ustadz Nur Yusuf masuk kembali.

Ustadz Nur Yusuf diajak ke dalam sebuah kamar. Lalu lampu dimatikan. Saat itu waktu sekitar jam 3-4 subuh. Di dalam kamar itu, selang beberapa lama ketiga rekan Ustadz Nur Yusuf itu mendengar teriakan Allahu Akbar dari suara Ustadz Nur Yusuf.

Rekannya bertiga ini menganggap bahwa Ustadz Nur Yusuf sedang melakukan wirid atau dzikir. Akhirnya mereka bertiga pulang, dan menyampaikan kepada keluarga bahwa Ustadz Nur Yusup masih berada di sana (Makam Mbah Priok). Itu kejadian tanggal 1 Juli.

Selang tiga hari, Ustadz Nur Yusuf tidak juga kunjung pulang ke rumah. Akhirnya, H. Otong, ayah dari Ustadz Nur Yusuf berinisiatif mendatangi Makam Mbah Priok, lalu melakukan pengaduan kepada pihak kepolisian. Polisi lalu melakukan penyedikan.

Pihak kepolisian menemukan fakta dan bukti Ustadz Nur Yusuf dalam kondisi babak belur. Saat pertama kali ditemukan kondisi Ustadz Yusuf sangat memprihatinkan. Kalau kata keluarganya muka atau kepala Ustadz Yusuf seperti buah melon, bulat, hidung tidak kelihatan.

Ustadz Yusuf mengaku dipukuli, disundut rokok, dalam kondisi dipukuli, tangannya diborgol, hingga tangannya patah. Giginya juga dicabut secara paksa empat buah. Ustadz Nur Yusuf selama dua pekan dirawat di RS Polri Kramat Jati.

Sabtu, 09 Juli 2011

Tokoh Masyarakat Priok Kecam Penyekapan Ustadz

metrotvnews
Jakarta: Sejumlah tokoh masyarakat Tanjung Priok yang tergabung dalam Masyarakat Anti Penyekapan dan Kekerasan, mengecam tindakam penyekapan seorang ustadz dan santri di dalam gubah Al Hadad Makam Priok. 


Mereka meminta polisi segera menangkap otak pelaku penyekapan yang disertai penyiksaan tersebut.

Hal itu dinyatakan oleh sejumlah tokoh Tanjung Priok usai shalat Jumat di Masjid Al'Araf Amir Biki, Jakarta Utara.

Mereka menilai kasus penyekapan dan penyiksaan yang dilakukan oleh oknum pengurus makam priok terhadap Ustadz Nur Yusuf alias Ustadz Uci dan seorang santrinya Angga alias Urip, sangat tidak bisa ditolerir oleh agama.

Tuduhan kalau sang ustadz dan santrinya yang mencuri kotak amal makam Priok sangat tidak mendasar karena sang ustadz dikenal baik di lingkungan masyarakatnya.

Peristiwa penyekapakan Ustadz Uci sendiri bermula saat sang ustadz berniat mengambil seorang santri yang merupakan tetangganya, dari dalam area makam karena telah disekap selama lebih dari seminggu dengan tuduhan mencuri kotak amal.

Bukannya berhasil membebaskan santri bernama Angga, Ustadz Uci kemudian menjadi korban penyekapan selama lebih dari tiga hari dan mendapatkan penyiksaan.

Ustadz Uci sendiri kini masih dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Kasus penyekapan ini sendiri kini dalam penanganan Polda Metro Jaya.

Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak maqam Mbah Priok, terkait adanya sejumlah kelompok yang berperilaku kekerasan yang ada di areal maqam.(RIE)